Minggu, Oktober 28, 2007

Keterlaluan dan Tidak Patut : Kepala Bawasko Jaksel Telantarkan Istri

[Berita Jakarta] - Sungguh tragis apa yang dialami Ny. Flora IM (51). Sebab dia ditelantarkan suaminya berinisial WS, yang menjabat sebagai Kepala Badan Pengawasan Kotamadya (Bawasko) Jakarta Selatan.Selama tiga bulan berturut-turut, ia dan anaknya, RM (14) yang tengah duduk dibangku kelas III SMP Negeri 91 Jakarta Timur, tidak pernah mendapat nafkah dari suaminya.

Bahkan Flora tidak mengetahui keberadaan suaminya sekarang karena sejak tiga bulan lalu tidak pernah pulang ke kediamannya di Jl Pinus 1 No. 7 Rt 006/03, Kelurahan Mekarsari, Cimanggis, Depok Jawa Barat.

Keretakan rumah tangga keluarga Ny Flora tersebut berawal dari perubahan sikap WS yang mulai ditunjukkan pada tahun 2006 lalu, tepatnya setelah WS mengikuti pendidikan Sepamen. Parahnya lagi, usai mengikuti pendidikan itu, banyak short message service (SMS) yang dikirimkan oleh seorang perempuan yang bernuansa asmara kepada telepon seluler suaminya. Pesan singkat yang diterima tersebut sempat ditanyakan oleh Ny Flora. Namun, WS malah berkata kasar dan membalas dengan caci maki.

Kondisi tersebut terus berlangsung hingga mencapai puncaknya pada bulan Mei tahun 2007. Dimana dalam suatu komunikasi di pagi hari secara emosional WS tiba-tiba mencekik leher dan mendorong kepala Ny. Flora. Atas perbuatan tersebut, Ny. Flora melaporkan WS ke Polsek Cimanggis. Namun, atas permintaan pihak keluarga dari suaminya, laporan itu kemudian dicabut. Meski laporan tersebut telah dicabut, tapi WS juga tak kunjung menunjukkan perubahan sikap. Keretakan rumah tangga ini kemudian berujung pada sikap WS untuk meninggalkan anak dan istrinya sekitar bulan Juli lalu.

"Saya tak tahu dimana suami saya sekarang. Saya ingin suami saya pulang ke rumah dan kembali lagi seperti keluarga kami yang dulu (harmonis-red). Apalagi, suami saya itu kan sudah mau pensiun setahun lagi, seharusnya kita bisa menikmati masa indah itu bersama-sama," tutur Ny. Flora disertai isak tangis saat dihubungi, Sabtu (27/10).

Pensiunan guru itu berharap, agar kasus yang menimpa keluarganya itu cepat selesai, dan berharap suaminya segera kembali kepadanya. Oleh karena itu, ia berharap suaminya segera sadar diri jika memang benar ia telah tergoda dengan perempuan lain. "Saya minta suami saya sadar. Jangan tinggalkan kami seperti ini, kasihan anak kami," harapnya. Selama tiga bulan ini, Ny. Florida mengaku sangat stres. Bahkan, telah masuk dalam stadium depresi mental. Berat badan pun turun hingga 20 kilogram.

Dia pun mengaku telah mengadukan masalah yang dia hadapi kepada Gubernur DKI Jakarta yang ketika itu masih dijabat Sutiyoso tertanggal 29 September 2007. Bahkan pihak keluarganya juga sudah melaporkan permasalahan rumah tangganya kepada Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, Sukesti Martono. Namun, hingga kini dia belum mendapatkan jawaban yang jelas atas permasalahan yang dihadapinya.

Kepala BKD DKI Jakarta, Sukesti Martono, ketika dihubungi mengaku sudah mengetahui kasus tersebut. “Saat ini kasus itu sedang dibahas. Saya sudah mengusulkan kepada Sekda agar kedua belah pihak dipanggil untuk diminta klarifikasi sehingga masalahnya bisa diselesaikan,” kata Sukesti. Pihaknya, kata Sukesti, mengaku tidak memiliki kewenangan memberikan sanksi karena hal ini kebijakan pimpinan. “Yang berhak memberikan sanksi adalah Pak Sekda, karena beliau Ketua Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan),” jelasnya.

Ketika didesak apakah WS bisa dicopot dari jabatannya, kembali Sukesti mengatakan itu kebijakan pimpinan. Tindakan yang dilakukan WS juga mendapat protes keras dari Direktur Eksekutif Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia (KP3I), Tom Pasaribu.
Ia sangat menyesalkan tindakan yang dilakukan WS. Seharusnya, sebagai pamong, WS memberikan contoh yang baik kepada masyarakat, bukan sebaliknya. “Kalau memang benar, seharusnya dia (WS-red) dicopot saja dari jabatannya,” tegas Tom. Sementara itu WS ketika dikonfirmasi tidak dapat dihubungi karena telepon selulernya sedang tidak aktif. (Sabtu : 27/10/2007).

Tidak ada komentar: